Minggu, 28 Oktober 2018

MAKALAH NEBULIZER


                                            TUGAS KEL OMPOK  4
MAKALAH NEBULIZER




















Disusun Oleh:
DWI GENDRO C (170511007)

EDY KARYONO (170511008)
SANTOSO (170511020)
PARYUDI (170511017)
RENI RETNO W (170511019)
AGUSTINA SETYOWATI (170511003)
TINIK SUYATI (170511027)
SURYATI (170511025)





PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG
2018



                                    MAKALAH NEBULIZER


1.     Pengertian
Nebulizer adalah alat yang mengubah obat cair menjadi uap. Saat Anda bernapas lewat masker, uap obat  akan masuk ke dalam paru-paru untuk memperbaiki pernapasan.
 Nebulizer umum digunakan sebagai pengobatan asma kronis, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Selain untuk pengobatan asma, alat ini juga dapat digunakan untuk penderita penyakit paru obstruksi kronis (PPOK), infeksi paru, dan reaksi alergi berat.
1.1.  Beberapa contoh jenis nebulizer uap antara lain:
a.       Simple nebulizer
b.      Jet nebulizer, menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara 2 – 8 mikron. Biasanya tipe ini mempunyai tabel dan paling banyak dipakai di rumah sakit.
c.       Ultrasonik nebulizer, alat tipe ini menggunakan frekuensi vibrator yang tinggi, sehingga dengan mudah dapat mengubah cairan menjadi partikel kecil yang bervolume tinggi, yakni mencapai 6 cc/menit dengan partikel yang uniform. Besarnya partikel adalah 5 mikron dan partikel dengan mudah masuk ke saluran pernapasan, sehingga dapat terjadi reaksi, seperti bronkospasme dan dispnoe. Oleh karena itu alat ini hanya dipakai secara intermiten, yakni untuk menghasilkan sputum dalam masa yang pendek pada pasien dengan sputum yang kental
d.       Antomizer nebulizer, partikel yang dihasilkan cukup besar, yakni antara 10 – 30 mikron. Digunakan untuk pengobatan laring, terutama pada pasien dengan intubasi trakea
1.2.Cara penggunaan nebulizer
Cara menggunakan nebulizer yang tepat akan memungkinkan obat bekerja efektif mengobati asma. Berikut langkah-langkahnya:
1.    Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir untuk mencegah kuman ikut masuk ke paru-paru melalui nebulizer.
2.    Siapkan obat yang akan digunakan. Jika obat sudah dicampur, tuang langsung ke dalam wadah obat nebulizer. Jika belum, masukkan satu per satu dengan menggunakan pipet atau alat suntik.
3.    Tambahkan cairan saline jika diperlukan dan diresepkan dokter.
4.    Hubungkan wadah obat ke mesin dan juga masker ke bagian atas wadah.
5.    Letakkan masker hingga menutupi hidung dan mulut.
6.    Hidupkan mesin kemudian tarik napas dengan hidung dan keluarkan perlahan melalui mulut.

7.    Anda bisa mengakhirinya saat tidak ada lagi uap yang keluar, menandakan obat sudah habis.




Terapi inhalasi dalah sistem pemberian obat dengan cara menghirup obat dengan bantuan alat tertentu, misalnya nebulizer. Nebulizer adalah suatu jenis cara inhalasi  dengan menggunakan alat pemecah obat untuk menjadi bagian-bagian seperti hujan/uap untuk dihisap.


2.     Tujuan nebulizer
Ø  Mengobati peradangan saluran pernafasan bagian atas.
Ø  Menghilangkan sesak karena selaput lendir saluran nafas bagian atas sehingga lendir menjadi encer dan mudah keluar.
Ø  Menjaga selaput lendir dalam keadaan lembab.
Ø  Melegakan pernafasan.
Ø  Mengurangi pembekakan selaput lender.
Ø  Mencegah pengeringan selaput lender.
Ø  Mengendurkan otot dan penyembuhan batuk.

Ø  Menghilangkan gatal pada kerongkongan.

3.     Indikasi Terapi Nebulizer

Untuk memberikan medikasi secara langsung pada saluran napas untuk mengobati, berikut ini:
a.      Bronchospasme akut
b.      Produksi mukus yang berlebihan
c.      Batuk dan sesak napas
d.     Epiglotitis

4.    Keuntungan Terapi Nebulizer
Medikasi dapat diberikan langsung pada tempat/sasaran aksinya (seperti paru) oleh
5.    Perhatian dan Kontraindikasi
karena itu dosis yang diberikan rendah.
Dosis yg rendah dapat menurunkan absorpsi sistemik dan efek samping sistemik.
Pengiriman obat melalui nebulizer ke paru sangat cepat, sehingga aksinya lebih cepat dari pada rute lainnya seperti subkutan atau oral.
Udara yang dihirup melalui nebulizer telah lembab, yang dapat membantu mengeluarkan sekresi bronchus
Pasien yg tidak sadar atau confusion tidak kooperatif dengan prosedur ini, membutuhkan pemakaian mask/sungkup; tetapi mask efektivitasnya berkurang secara signifikan.
Medikasi nebulizer kontraindikasi pada keadaan dimana suara napas tidak ada atau berkurang, kecuali jika medikasi nebulizer diberikan melalui endotracheal tube yang meggunakan tekanan positif. Pasien dengan penurunan pertukaran gas juga tidak dapat menggerakan/memasukan medikasi secara adekuat ke dalam saluran napas.
Pemakaian katekolamin pada pasien dengan cardiac iritability harus dengan perhatian. Ketika diinhalasi, katekolamin dapat meningkatkan cardiac rate dan dapat menimbulkan disritmia.
6.     Persiapan Alat
Medikasi nebulizer tidak dapat diberikan terlalu lama melalui intermittent positive-pressure breathing (IPPB), sebab IPPB mengiritasi dan meningkatkan bronchospasme.
Ø  Nebulizer
Ø  Tissue
Ø  Selang/kanula udara
Ø  Sarung tangan
Ø  Obat inhalasi
Ø  Masker, nasal canule, mouthpiece
Ø  Neirbeken

Ø  Kasa lembab.
7.     Persiapan Pasien

Pasien diinstruksikan untuk napas melalui mulut, ambil napas lambat, dalam dan kemudian menahan napas selama beberapa detik pada akhir inspirasi untuk meningkatkan tekanan intrapleural dan membuka kembali alveoli yang kolaps, dengan demikian meningkatkan kapasitas residual fungsional. Pasien didorong untuk batuk dan untuk mengevaluasi seberapa baik terapi bekerja. Peralatan harus dibersihkan dan disimpan dengan baik.

8.     Persiapan Lingkungan

Terapi inhalasi dengan nebulizer dapat diberikan:
·                  Di rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan yang telah memenuhi persyaratan.
·                  Di rumah dengan aturan yang sudah dimengerti dengan baik dan benar

9.    Prosedur
Ø  Alat didekatkan, pakai sarung tangan.
Ø  Atur pisisi fowler.
Ø  Jalan nafas dibersihkan, hidung dibersihkan dengan kapas lembab, kapas yg kotor buang ke neirbeken.
Ø  Obat dimasukkan dlm tempat penampungan obat.
Ø  Hubungkan masker/nasal canule/mouthpiece pada klien sehingga uap dan obat tidak keluar.
Ø  Klien dianjurkan nafas dalam secara teratur.
Ø  Bila klien merasa lelah, matikan nebulizer sebentar, berikan kesempatan klien istirahat.
Ø  Setelah obat sudah habis, matikan mesin nebulizer.
Ø  Perhatikan keadaan umum.
Ø  Alat dibersihkan dan dirapikan, sarung tangan dilepas.

Ø  Cuci tangan.
10.  Hal Yang Perlu Diperhatikan
Ø  Gunakan tubing, nebulizer cup, mouthpiece/masker untuk masing-masing pasien (single use).
Ø  Lindungi mata dari uap.
Ø  Berikan obat yang sesuai dengan resep yang dianjurkan oleh dokter.
Ø  Jangan mencampur obat tanpa seijin dokter.
Ø  Jika memungkinkan, selama terapi, atur nafas dengan menarik nafas dalam melalui hidung dan tiup melalui mulut.
Ø  Perhatikan perubahan yang terjadi, seperti kebiruan (sianosis), batuk berkepanjangan, gemetar (tremor), berdebar-debar, mual, muntah dan lain-lain.
Ø  Lakukan penepukan dada atau punggung pada saat atau setelah selesai terapi inhalasi.

Ø  Segera setelah selesai melakukan terapi inhalasi, basuh wajah dengan air.
 
REFERENSI
Ø  Proehl. (1999). Emergency nursing procedures, (2nd ed.). Philadelphia: W.B.Saunder Co.
Ø  Anderson. (1989). The pharmacology of intervention for respiratory emergencies. Emergency care quarterly.

Ø  Jhonson. (1990). Principles of nebulizer-delivered drug therapy for asthma.  American journal of  hospital pharmacy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH NEBULIZER

                                            TUGAS KEL OMPOK   4 MAKALAH NEBULIZER Disusun Ole...