Sabtu, 19 Mei 2018

Trend issue HIV/AIDS


                                                                             
Trend issue HIV/AIDS

Oleh  :  Tinik Suyanti  (170511027)

Dosen pembimbing  :  Fahruddin Kurdi,S.Kep.Ns.M.Kep.


Pada saat ini orang menganggap penyakit HIV/ AIDS adalah penyakit yang menakutkan, penyakit yang mengancam hidup, serta membuat penderitanya meninggal dunia. Banyak dari kalangan masyarakat yang menganggap HIV / AIDS adalah penyakit pada mereka yang kurang moral karena tertular melalui hungan seks, dan para pecandu narkoba. Mitos yang beredar di masyarakat bahwa berhubungan sosial dengan penderita HIV / AIDS akan membuat kita tertular, seperti bersalaman, menggunakan wc yang sama, tinggal serumah atau menggunakan sprei bersamaana. Akibat kurangnya pengetahuan masyarakat akan penyakit HIV/AIDS, Mereka dijauhi dan penyebarannya makin tidak terkontrol.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) adalah sekumpulan gejala penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh yang sifatnya diperoleh (Noviana, 2016).
Who mencatat sejak AIDS ditemukan hingga akhir 2015 terdapat 34 juta orang meninggal dunia akibat HIV. tahun 2015 1,1 juta orang meninggal akibat berbagai kasus terkait infeksi HIV. Ada sekitar 36,7 juta orang hidup dengan HIV, dengan 2,1 juta orang yang baru terdeteksi mengidap infeksi HIV di tahun 2015 secara global (Pusdatin, Kemkes RI)
Di Indonesia, HIV/AIDS pertama kali di temukan di propinsi Bali pada tahun 1987. hingga saat ini HIV / AIDS sudah menyebar di 407 dari 507 kabupaten / propinsi (Pusdatin,  kemkes RI). Dalam jangka 5 tahun (2009-2014), infeksi HIV banyak terjadi pada kelompok usia produktif 25~49 tahun, dengan jumlah pria terinfeksi lebih banyak dari perempuan. berdasarkan faktor resiko infeksi HIV,dominan di temukan pada kaum heteroseksual, pengguna narkoba suntik, kemudian diikuti oleh para lelaki suka lelaki (SLS).
Sejak tahun 1987-2014, 10 propinsi dengan angka kejadian HIV / AIDS tertinggi adalah DKI Jakarta, Jawa Timur,  Jawa Barat, Bali, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau dan Sulawesi Selatan.
Virus HIV menular melalui : hubungan seksual dengan pengidap HIV / AIDS, Ibu pada bayinya, darah dan produk yang tercemar HIV / AIDS, pemakaian alat kesehatan yang tidak steril, alat-alat untuk menorah kulit, menggunakan jarum suntik (Nursalam, 2013)
Dan upaya pencegahannya : abstinence (memilih untuk tidak melakukan hubungan seks beresiko tinggi, terutama seks pra nikah), be faithful (saling setia), condom (memakai kondom secara konsisten dan benar), drug (tolak penggunaan NAPZA), Equipment (jangan pakai jarum suntik bersama) (Hasdianah, 2014)
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai bahaya HIV / AIDS sepatutnya di berikan sejak dini, seiring dengan pemberian pendidikan seksual, umumnya sejak masa sekolah,sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan dalam menghindari perilaku beresiko. Menurut Permenkes no. 21 Tahun 2013 yang mengatur mengenai penanggulangan HIV / AIDS di Indonesia, promosi kesehatan ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan yang benar dan komprehensif mengenai pencegahan penularan dan menghilangkan stigma serta diskriminasi.
Upaya ini di berikan untuk seluruh lapisan masyarakat terutama pada populasi kunci : Pengguna NAPSA suntik, Pekerja seks (PS) langsung maupun tidak langsung, Pelanggan / pasangan sek PS, Homoseksual (waria, laki pelanggan / pasangan seks dengan sesame laki), Warga binaan pemasyarakatan.
Pernyataan yang benar terhadap penyakit HIV / AIDS : Tetap bersikap / berfikir positif, berusaha mendapatkan terapi HIV / AIDS, menghindari seks bebas dan tidak aman, menghindari penyalahgunaan NAPZA (Hasdianah, 2014). HIV bukanlah vonis mati bagi pengidapnya, HIV adalah virus yang dapat menyebabkan hilangnya kekebalan tubuh manusia. HIV bukanlah hal yang harus ditakuti hingga menjadi momok yang seakan akan mengancam kehidupan manusia, selama pengidap tersebut menjaga kondisi tubuhnya maka ia akan hidup wajar dan sehat, dan selama pengidapnya juga menjaga dan dapat merubah perilakunya maka penularan tak akan terjadi (Katiandagho, 2015). HIV hanya ditularkan melalui seks atau melalui cairan mani / cairan vagina, melalui darah dan melalui air susu ibu yang positif HIV. HIV/AIDS tidak ditularkan melalui ciuman, berpelukan, berjabat tangan  dengan orang yang positif HIV, pemakaian toilet, wastafel, kamar mandi bersama, berenang bersama di kolam renang, gigitan nyamuk / serangga, membuang ingus / batuk, meludah dan memakai piring atau minum bersama dengan penderita HIV/AIDS (Komisi Penanggulangan AIDS, 2010).




Daftar Pustaka
1. www.alomedika.com
2. www.pudatin.kemkes.go.id
3. http://media.neliti.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH NEBULIZER

                                            TUGAS KEL OMPOK   4 MAKALAH NEBULIZER Disusun Ole...