Kamis, 05 Juli 2018


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG

Oleh : TINIK SUYANTI
Nim : 17051127
Dosen Pembimbing : ISWANTO KARSO,M.Sc.RN

Selama ini ,gagal jantung di gambarkan sebagai kondisi jantung seseorang yang berhenti bekerja,dalam hal ini adalah berhenti berdetak.Padahal gagal jantung berarti ketidakmampuan jantung dalam memompa darah atau ketidakmampuan jantung memenuhi kuota darah normal yang di butuhkan tubuh.
Menurut beberapa pakar
1.    Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolism jaringan (Price,1994).
2.    Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah untuk memenuhi jaringan akan oksigen dan nutrient (Brunner and Suddarth, 2001)
3.    Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure adalah kondisi dimana fungsi jantung sebagai pompa untuk mengantarkan darah yang kaya oksigen ke tubuh tidak cukup untuk memenuhi keperluan tubuh (J.Charles Reeves dkk, 2001)
4.    Gagal jantung adalah syndrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala), ditandai oleh sesak nafas dan fatik (saat istirahat atau saat aktivitas ) yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung.Gagal jantung dapat disebabkan oleh gangguan yang mengakibatkan terjadinya pengurangan pengisian ventrikel (disfungsi diastolic) dan / atau kontraktilitas miokardial (disfungsi sistolik).(Sudoyo dkk, 2009)

Terjadinya gagal jantung biasanya di picu oleh masalah-masalah kesehatan seperti
1.    Hipertensi : Tekanan darah merupakan kekuatan ygng di butuhkan untuk memompa darah keseluh tubuh tiap kalinya. Jika tekanan darah tinggi,maka ini dapat menyebabkan jantung bekeras untuk mengedarkan darah keseluh tubuh dan otomatis otot jantung akan menebal untuk mengimbangi kenerja yang meningkat tersebut.Jika ini terus berlangsung,maka pada akhirnya jantung terlalu terbebani dan tidak kuat lagi untuk memompa darah secara efektif.otot-otot menjadi lemah atau bias juga menjadi terlampau kaku
2.    Penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Kondisi ini membuat pasokan darah dan oksigen ke jantung menurun akibat menyempitnya arteri oleh tumpukan lemak. Saat pembuluh darah ke otot jantung benar-benar tersumbat dan aliran oksigen ke seluruh bagian jantung menjadi terputus, terjadilah serangan jantung. Serangan jantung dapat membuat daya pompa jantung melemah atau bahkan menyebabkan kerusakan permanen pada dinding otot jantung.
3.    Kardiomiopati atau kerusakan pada otot jantung. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kardiomiopati, di antaranya adalah genetik atau keturunan, penggunaan obat-obatan kemoterapi, penyalahgunaan narkoba, kecanduan alkohol,dan infeksi.
4.    Miokarditis atau radang otot jantung. Penyakit ini kadang-kadang dapat berkembang dan mengarah pada gagal jantung kiri. Umumnya, penyebab miokarditis adalah infeksi virus.
5.    Kerusakan katup jantungKatup jantung berfungsi menjaga darah yang mengalir melalui jantung tetap berada di jalur yang tepat. Jika katup jantung rusak, maka aliran darah bisa terganggu. Hal ini mengakibatkan meningkatnya beban kerja pada otot jantung.
6.    Gangguan ritme jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan ritme atau detak jantung menjadi terlalu lambat atau terlalu cepat. Ritme yang terlalu lambat akan mengurangi pasokan darah dari jantung ke tubuh. Sedangkan ritme yang terlalu cepat, dapat membuat jantung bekerja terlalu keras. Kedua kondisi ini lama-kelamaan akan mengarah kepada gagal jantung.
7.    Hipertioridisme. Orang yang menderita penyakit ini, kelenjar tiroid di dalam tubuhnya akan memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Saat kadar hormon tersebut tinggi, maka denyut jantung, tekanan darah, serta suhu tubuh akan meningkat pula.
8.    Anemia. Saat seseorang mengalami anemia, maka tubuhnya kekurangan oksigen yang didapat dari darah. Jika kondisi ini tidak ditangani maka kerusakan pada organ-organ di tubuhnya, termasuk jantung, dapat terjadi.
9.    Diabetes. Orang yang menderita diabetes memiliki risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner yang meningkat.
10.  Cacat jantung sejak lahir. Sebagian bayi lahir dengan kondisi sebagian bilik atau katup jantungnya tidak terbentuk secara sempurna. Keadaan ini dapat menyebabkan bagian jantung lainnya yang masih sehat harus bekerja lebih keras dalam memompa darah. Pada akhirnya berpotensi mengarah kepada gagal jantung.

Gejala utama gagal jantung adalah sesak nafas dan rasa lelah sepanjang hari.Penyakit ini juga dapat membuat pasokan darah ke ginjal menjadi sedikit sehingga terjadi penumpukan cairan di tubuh penderitanya yang di tandai dengan : Pembengkakan di kaki (termasuk pergelangan kaki) dan perut,kenaikan berat badan,frekuensi buang air kecil yang meningkat pada malam hari.selain itu karena pasokan darah ke otot serta organ-organ penting lainnya menjadi berkurang, maka membuat penderitanya mengalami: lemah,bingung,pusing.Gejala gejala lain yang bisa dialami yaitu : Batuk yang memburuk di malam hari, perut kembung, jantung berdebar-debar, detak jantung yang cepat, nafsu makan berkurang, extremitas dingin, cemas, pingsan.

Jadi menurut saya gagal jantung adalah suatu kondisi di mana kemampuan jantung untuk memompa darah berkurang dengan keluhan utama sesak nafas,kelelahan,edema. Jika anda memiliki tanda-tanda diatas maka segeralah konsultasi ke petugas kesehatan atau dokter untuk menangani kondisi kesehatan anda.Jika gagal jantung diketahui lebih awal,pengobatan anda mungkin lebih mudah dan lebih efektif.
Pengalaman saya sebagai seorang perwat ,saya pernah menjumpai pasien tn S dengan keluhan sesak nafas,nyeri dada,badan terasa lemas,berdebar-debar,keluar keringat dingin,pusing,,gelisah cemas dan pasein Nampak pucat.Pada pemeriksaan fisik di dapatkan tekanan darah 90/60 mmHg,nadi 124x / menit, pernafasan 34x / menit. Pada auskultasi terdengar adanya ronki,pada pemeriksaan penunjang didapatkan kelainan pada EKG.
Dari pengkajian diatas menurut tinjauan teori,tn S mengalami gagal jantung kiri dengan keluhan utama sesak nafas,
Gagal jantung kiri ialah bagian ventrikel jantung kiri tidak dapat memompa dengan baik sehingga keadaan tersebut dapat menurunkan aliran dari jantung sebelah kiri ke dalam vaskulator pulmonal (Berkowitz, 2013). Pada saat terjadinya aliran balik darah kembali menuju ventricular pulmonaris,tekanan kapiler paru akan meningkat (> 10 mmHg) melebihi tekanan kapiler osmotic (>25 mmHg). Keadaan ini akan menyebabkan perpindahan cairan intravaskuler ke dalam interstitium paru dan menginisiasi edema (Porth, 2007). Sehingga mengakibatkan sesak nafas.
Langkah pertama saya akan melakukan focus pengkajian pada system pernafasan.Pada pasient dengan gagal jantung kiri keluhan utamanya adalah sesak nafas.Hal ini di sebabkan karena kelemahan ventrikel, meningkatkan tekanan vena pulmonalis dan paru sehingga menyebabkan pasien sesak nafas.
Setelah melakukan pengkajian tahap selanjutnya adalah menentukan diagnose. Pada kesempatan ini saya mengangkat diagnose keperawatan. Pada kesempatan kali ini saya mengangkat diagnose keperawatan Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gagal jantung kongestif (SDKI, 2017). Dengan ditandai data dari pasien mengeluh sesak nafas,badan terasa lemas,pusing,gelisah,pasien tampak pucat dan data RR 26 x / menit.
Dari diagnose diatas kita dapat merencanakan tindakan keperawatan yang akan di lakukan pada pasien dengan gagal jantung dengan tujuan setelah di lakukan tindakan keperawatan di harapkan keluhan sesak nafas akan berkurang,dengan kriteria
1.    hasil frekensi pernafasan menurun menjadi 3 dan 4 bahkan hilang (yang semula RR 34x / menit di harapkan turun menjadi 25x / menit bahkan menjadi normal antara 14-20x / menit.
2.     Kedalaman inspirasi dari skala 3 turun benjadi skala 4
3.    .Saturasi oksigen yang bisa mendekati normal (99-100%).

Untuk mencapai hasil tersebut ada beberapa tindakan yang saya lakukan,dalam kasus ini saya merumuskan 2 intervensi keperawatan diantaranya adalah :
1.    Posisikan untuk meringankan sesak nafas
Dalam hal ini tirah baring dengan pemberian posisi semi fowler.
Posisi semi fowler yaitu posisi pada bagian kepala di tinggikan 45˚  sampai 60˚ .Sudut ketinggian kepala dan juga lutut serta lamanya klien berada pada posisi ini di pengaruhi oleh kondisi klien secara keseluruhan.Pemberian untuk penyokong harus menjadikan pinggul maupun lutut fleksi dan tepatnya kesejajaran garis vertebra servikal,torakal,lumbal yang normal (Potter dan Perry, 2006).Keefektifan dari tindakan tersebut dapat dilihat dari respiratory rates yang menunjukkan angka normal yaitu 16-24x / rmenit pada usia dewasa (Ruth, 2002). Jadi menurut saya tn S yang mengalami gagal jantung kiri dengan keluhan utamanya sesak nafas dengan diberikan posisi semi fowler akan membuat sesak nafasnya berkurang,karenakan dengan posisi semi fowler paru paru tidak terlalu tertekan dengan edema .Posisi semi fowler dengan derajat kemiringan 45O dengan menggunakan gaya gravitasi membantu pengembangan paru dan mengurangi tekanan dari abdomen pada diagfragma.
2.    Monitoring status pernafasan dan oksogenasi.
Dalam hal ini adalah pemberian oksigen
Pemberian oksigen merupakan salah satu langkah untuk mempertahankan oksigenasi pada jaringan tetap adekuat dan dapat menurunkan kerja katup jantung akibat kekurangan oksigen, terapi oksigen menggunakan nasal/kanul dengan saturasi oksigen kisaran 2-6 liter / menit (Widiyanto, 2014). Jadi menurut saya pasien tn S yang mengalami gagal jantung kiri dengan keluhan sesak nafas di berikan oksigen nasal / kanul dengan dosis 5 liter / menit akan menjadikan kebutuhan suplai oksigen paru terpenuhi.

Kolaborasi dengan dokter yang berhubungan dengan penyakit jantung,dan kolaborasi dengan petugas medis lain seperti petugas laborat,radiologi dan lain-lain.
Pada tahap akhir adalah evaluasi. Pada tahap ini mengevaluasi menilai hasil asuahan keperawatan yang telah kita berikan .Diantaranya setelah dilakukan tirah baring dengan posisi semi fowler, pemberian oksigen,serta kolaborasi dengan tim medis, pasien mengatakan sesak nafasnya berkurang dengan di tandai frekensi pernafasan yang semula 34x / menit turun menjadi 24x / menit atau normal, pasien tampak tenang, merasa nyaman, pada pemeriksaan auskultasi tidak terdengar adanya ronki.
Demikian pembahasan asuhan keperawatan dengan gagal jantung pada Tn S .mudah mudahan dapat digunakan sebagai referensi yang bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
1.   Aru W Sudoyo Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam , FKUI
2.   Andra Saferi Wijaya, Keperawatan Medikal Bedah I ,Nuha Medika,
3. Supadi, E Nurahmah dan maimunah,2008, Hubungan Analisis Posisi Tidur semi fowler dengan kualitas tidur pada Klien gagal jantung di RSU Banyumas Jawa Tengah.Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Volume IV
4.   Alodokte, Penyebab Gagal Jantung,googleweblight.com



MAKALAH NEBULIZER

                                            TUGAS KEL OMPOK   4 MAKALAH NEBULIZER Disusun Ole...